Bacaan Hari Ini
Mari kita luangkan waktu sejenak dan melihat jenis berbicara kepada diri sendiri yang dapat meningkatkan perasaan depresi—dan membuat kita terjebak di sana. Misalnya, alih-alih hanya mengatakan, 'Saya membuat kesalahan,' kita mengatakan, 'Saya gagal total.' Alih-alih mengatakan, 'Saya tidak sengaja tersandung,' kita katakan, 'Saya kikuk.' Daripada mengatakan, 'Saya makan terlalu banyak,' kita berkata, 'Saya babi yang rakus.'
Dan ketika kita melabeli diri kita dengan gelar seperti itu, kita memperkuat masalah kita dan mungkin mulai merasa lebih buruk. Biarkan Tuhan mengubah kesalahpahaman berbahaya yang Anda miliki tentang diri Anda sendiri, seperti:
(1) ‘Jika seseorang mengkritik saya, itu berarti saya tidak berharga,’ atau
(2) 'Saya harus dicintai dan diterima oleh semua orang agar merasa terpenuhi,' atau
(3) 'Saya tidak bisa mengakui area kelemahan; Saya harus sempurna atau saya gagal.’
Itulah jenis-jenis miskonsepsi yang dapat meningkatkan depresi. Yesus tahu pentingnya berpikir dengan benar ketika Dia berkata, ‘dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’ (Yohanes 8:32) Kabar baiknya adalah—Anda dapat hidup bebas dari depresi! Bagaimana? Dengan membangun hubungan pribadi dengan Kristus. Ini mungkin tidak secara otomatis menyembuhkan semua depresi Anda, tetapi dengan Dia dalam hidup Anda, Anda memiliki kekuatan untuk berubah.
Ketika Kristus datang ke dalam hidup Anda, Dia memberi Anda tujuan baru, kekuatan baru, dan perspektif baru. Anda membutuhkan sesuatu yang lebih besar untuk hidup daripada kepentingan Anda sendiri. Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri sering berakhir dengan depresi. Anda membutuhkan sesuatu yang lebih besar; sesuatu yang menarik Anda keluar dari diri Anda sendiri. Dan sesuatu itu adalah hubungan dengan Yesus Kristus. Melalui Dia (dan dengan dukungan yang tepat dari seorang profesional medis jika diperlukan), Anda dapat menaklukkan depresi.
Ingin tahu lebih banyak? Lihat Halaman 199.