
Bacaan Hari Ini
Yesus mengatakan, ‘Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.’ (MatiusĀ 6:33) Anda bertanya, 'Ketika saya berpikir tentang Tuhan, apakah itu sama dengan berdoa?' Kita semua akrab dengan kekuatan komunikasi tak terucapkan. Banyak dari kita tumbuh dengan orang tua yang tidak perlu mengatakan apa pun untuk menyatakan keinginan mereka. Itu mungkin berupa tatapan mata tertentu atau isyarat tak terucapkan lainnya. Namun kita tahu persis apa yang dikomunikasikan dan bagaimana kita diharapkan menanggapinya.
Doa juga berfungsi seperti itu. Saat Anda berpikir tentang Tuhan, itu adalah doa; dan ketika Tuhan menyampaikan kembali pemikiran-Nya kepada Anda, itu adalah bentuk jawaban doa. Seorang anak kecil menginginkan sebuah sepeda untuk Natal, dan suatu malam, dia berdoa dengan suara sekeras-kerasnya, memberitahu Tuhan jenis dan warna sepeda apa yang dia inginkan. Ibunya berkata, ‘Nak, kamu tidak perlu berteriak agar Tuhan mendengarmu.’ Dia menjawab, ‘Aku tahu, Bu, tapi aku perlu berteriak kalau Kakek mau mendengarku dan membelikanku sepeda itu!’
Sebenarnya, tidak perlu berteriak agar Tuhan mendengarkan Anda, dan tidak perlu mencoba dan memikirkan jawaban atas doa-doa Anda. Kata Yesus, ‘Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.’ (MatiusĀ 6:8) Jadi, mengapa meluangkan waktu untuk berdoa? Karena Tuhan ingin Anda mendekati-Nya dengan keyakinan, mempercayakan segala kebutuhan Anda kepada-Nya, dan membina hubungan dengan-Nya. Itulah intinya!