Bacaan Hari Ini

Orang secara alami tertarik pada pemimpin yang menyampaikan ketenangan dan keyakinan diri; mereka tidak akan mengikuti orang yang kurang percaya diri. Ilustrasi yang sangat bagus tentang ini adalah kejadian yang terjadi di Rusia selama percobaan kudeta. Tank-tank tentara mengepung gedung pemerintah yang menahan Presiden Boris Yeltsin dan para pendukung prodemokrasinya. Saat tentara bergerak ke posisi, Yeltsin melangkah keluar dari gedung, naik ke atas tank, menatap mata komandan, dan berterima kasih padanya karena telah beralih ke sisi demokrasi. Belakangan, sang komandan mengakui bahwa meskipun dia tidak berniat memihak Yeltsin, pemimpin Rusia itu tampak begitu percaya diri, sehingga tentara memutuskan untuk bergabung dengannya. Orang yang berprestasi besar menunjukkan kepercayaan diri terlepas dari keadaan. Namun keyakinan sejati tidak datang dari persetujuan orang-orang di sekitar Anda. Alkitab berkata, ‘Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu…’ (Amsal 3:26); ini tentang mengetahui Dia telah memanggil Anda dan memperlengkapi Anda untuk melakukan pekerjaan itu. Paulus menulis, ‘Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah,’ (2 Korintus 3:4-5). Meskipun orang lain mungkin tidak percaya pada Anda, mengetahui bahwa Tuhan percaya pada Anda memungkinkan Anda untuk percaya pada diri sendiri. Tulis Daud, ‘Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah’ (Mazmur 3:2-3). Seorang pemimpin yang percaya diri dapat berkata kepada mereka yang mengikutinya, 'Saya memiliki keyakinan pada Tuhan yang memanggil saya. Saya memiliki kepercayaan pada Anda. Saya percaya bahwa bersama-sama kita dapat mencapai apa yang Tuhan ingin lakukan.’