
Bacaan Hari Ini
āSesudah itu berkatalah ia: "Ambillah anak-anak panah itu!" Lalu diambilnya. Setelah diambilnya, berkatalah Elisa kepada raja Israel: "Pukulkanlah itu ke tanah!" Lalu dipukulkannya tiga kali, kemudian ia berhenti. Tetapi gusarlah abdi Allah itu kepadanya serta berkata: "Seharusnya engkau memukul lima atau enam kali! Dengan berbuat demikian engkau akan memukul Aram sampai habis lenyap. Tetapi sekarang, hanya tiga kali saja engkau akan memukul Aram."ā (2 RajaĀ 13:18ā19) Elisa telah memberi Yoas, raja Israel, sebuah rencana dari Tuhan untuk tidak hanya mengalahkan musuhnya tetapi juga ancaman di masa depan. Tapi rencananya tergantung pada dua hal penting.
Pertama, patuh sepenuhnya.
Kedua, semangat.
Yoas lulus ujian pertama tetapi gagal di ujian kedua. Dia patuh pada apa yang abdi Tuhan perintahkan untuk dia lakukan, tetapi dia tidak melangkah cukup jauh, dan dia tidak menaruh hati dan jiwanya ke dalamnya. Singkatnya, dia menerima kurang dari yang Tuhan rencanakan untuknya. Mungkin dia lelah atau terganggu... mungkin dia tidak mendengarkan dengan seksama instruksi nabi... mungkin dia berpikir āketaatan sekedarnyaā sama efektifnya dengan ketaatan sepenuh hati. Alkitab tidak memberi tahu kita. Tapi sejauh ini yang kita tahu: dia kehilangan yang terbaik dari Tuhan karena dia tidak cukup bersemangat.
Jangan lewatkan pelajaran ini. Tidaklah cukup hanya dengan mengatakan, āSaya telah menaati Tuhanā. Anda harus menaati-Nya dengan sepenuh hati; jika tidak, Anda bisa berakhir dengan mengorbankan masa depan Anda dan gagal untuk mengalami kepenuhan dari apa yang Dia pikirkan untuk Anda.
Paulus menyimpulkannya kepada Timotius dalam kata-kata ini: āPerhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya.ā Dengan kata lain, ketika Tuhan menyuruh Anda melakukan sesuatu, bersemangatlah (tekun dan antusias).