
Bacaan Hari Ini
Paulus menulis, ‘Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, ... Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!’ (2Ā KorĀ 5:16–17) Inilah prinsip rohani yang penting. Ketika Anda mencoba membantu orang percaya yang sedang berjuang melawan kesulitan, kecanduan, atau penderitaan fisik, ucapkanlah kata-kata yang menghidupkan kepada roh mereka yang telah dilahirkan kembali. Firman Tuhan berkata: ‘Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.’ (RomĀ 10:17)
Bagaimana iman timbul? Dengan mendengar apa yang Tuhan pikirkan, katakan, dan lakukan. Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk berdiri di lembah yang penuh dengan tulang mati dan berkata, ‘Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali.’ (YehĀ 37:5) Dan tebaklah? Itu terjadi! Yehezkiel bernubuat apa yang diperintahkan kepadanya (YehĀ 37:7)
Mari kita perjelas; Anda tidak dapat menahan kepada orang yang anda cintai ketika Tuhan dalam kebijaksanaan berdaulat-Nya memutuskan sudah waktunya untuk membawa mereka pulang ke Surga, yang Paulus gambarkan sebagai 'jauh lebih baik.' (FilipiĀ 1:23) Tapi sebelum hal itu terjadi, ucapkan Firman Tuhan kepada roh mereka. Iman tidak menyangkal realitas keadaan, tetapi menolak untuk dibatasi, atau diatur oleh keadaan. ‘Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah.’ (1Ā KorĀ 2:14), jadi ketika seseorang adalah anak Tuhan yang telah ditebus, jangan berbicara kepada kecerdasan manusianya—Ucapkanlah perkataan yang menghidupkan kepada rohnya.